Proses untuk menyempurnakan semua hal yang berkaitan dengan kesempurnaan pengucapan huruf-huruf Al-Qur’an dan aspek sifat-sifatnya yang senantiasa melekat padanya serta menyempurnakan pengucapan hukum hubungan antara satu huruf dengan yang lainnya seperti izhar, idgham, ikhfa, dan sebagainya. Program tahsin dilaksanakan selama tiga bulan pertama (santri baru). Metode tahsin menggunakan sistem talaqqi, yaitu setiap santri mentasmi’kan bacaan bin nazhar kepada musyrifah halaqoh masing-masing, kemudian musyrifah akan menegur dan membimbing jika ada kesalahan.
Teori: Materi tahsin/tajwid diberikan secara intensif melalui pembelajaran di dalam kelas atau halaqoh.
Praktik: Materi tahsin/tajwid yang sudah didapatkan di dalam kelas langsung dipraktikkan di halaqoh Al-Qur’an dengan membaca bin nazhor di hadapan musyrifah sebanyak 2 juz.
Selain itu, santri baru juga diwajibkan untuk mengkhatamkan membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tahsin/tajwid sebanyak 10 kali untuk membiasakan mereka berinteraksi dengan Al-Qur’an sebelum mulai menghafal Al-Qur’an.
Program tahsin/tajwid ini dilaksanakan selama 3 bulan pertama santri baru.
B. METODE TAHFIZH
a. Alokasi Waktu Tahfizh
Waktu
Jam
Kegiatan
Ba’da Subuh
05.00 – 06.00
Murojaah hafalan yang pernah diujikan
Waktu Dhuha
07.30 – 09.30
Ziyadah hafalan
Ba’da Dzuhur
12.30 – 13.30
Murojaah hafalan baru (tingkat ulya)
Ba’da Ashar
15.30 – 16.30
Murojaah hafalan baru (tingkat wustho)
Ba’da Isya
19.30 – 20.00
Murojaah dengan teman
TATA TERTIB HALAQOH
Aturan
Niat ikhlas Libtighooi mardlotillah.
Berwudhu dan bersiwak sebelum setoran.
Memakai pakaian resmi (gamis dan jilbab) dan memakai kaos kaki.
Datang ke tempat halaqoh tepat waktu.
Berada di halaqoh tahfizh sampai waktu berakhir.
Setoran kepada musyrifah yang telah ditentukan tepat pada waktunya.
Hafalan ziadah sudah dipersiapkan di malam hari atau di sela-sela waktu kosong.
Mengikuti kegiatan murojaah bersama teman setiap ba’da isya.
Santri baru wajib mengikuti pembelajaran tahsin dan tajwid selama 3 bulan.
Bertindak sopan, hormat, dan patuh kepada Musyrifah.
Mentaati seluruh program dan tata tertib tahfizhul Qur’an.
Santri baru tidak boleh menambah hafalan sebelum mengkhatamkan bacaan sebanyak 10 kali.
Larangan
Meninggalkan halaqoh tahfizh dan tidak setoran tanpa izin dan tanpa alasan yang syar’i.
Membuat suasana gaduh selama halaqoh tahfizh berlangsung.
Meletakkan mushaf Al-Qur’an di sembarang tempat.
Melanggar ketentuan-ketentuan yang tertera di atas.
Pindah halaqoh tanpa izin.
Setoran dengan Musyrifah lain tanpa rekomendasi dari Musyrifahnya.
Metode Tasmi’ / Setoran Hafalan
Tasmi’ / Setoran Hafalan Baru
Ketentuan Ziyadah hafalan baru:
Syarat wajib santri boleh ziyadah yaitu khatam membaca Al-Qur’an sebanyak 10 kali secara benar, jujur dan mandiri serta telah membaca bin nazhor di hadapan Musyrifah sebanyak 2 juz.
Setoran ziyadah dilaksanakan 6 hari dalam satu pekan terhitung dari hari Senin sampai Sabtu.
Setoran ziyadah minimal per hari setengah halaman.
Urutan menghafal Al-Qur’an:
Juz 30 ke Juz 26
Juz 1 ke Juz 10
Juz 21 ke Juz 25
Juz 11 ke Juz 20
Setiap ziyadah mencapai 1 juz, santri wajib mengulang dan menyetorkan hafalannya minimal 3 kali kepada musyrifahnya dan menyetorkan kepada penguji tahfizhnya sampai dinyatakan lulus untuk melanjutkan juz setelahnya.
Musyrifah berhak menolak atau meminta mengulang hafalan santri jika hafalannya belum lancar.
Tasmi' / Setoran Hafalan Lama
Ketentuan Murojaah hafalan lama:
Murojaah dilaksanakan setiap ba’da subuh dengan disetorkan kepada musyrifah dan ba’da isya’ kepada teman, adapun waktu kelas Qur’an untuk murojaah hafalan pada juz yang sama dengan hafalan baru.
Setiap santri wajib murojaah hafalan lamanya minimal sehari seperempat juz.
Santri yang sudah mendapatkan hafalan mutqin sebanyak 5 juz wajib menyetorkannya di hadapan musyrifah sekali duduk sebelum melanjutkan ke juz berikutnya.
Rangkaian Tahapan Pembelajaran Tahfizh
Ketika sudah masuk waktu tahfizh semua santri wajib sudah berada di halaqoh tahfizh dalam keadaan suci dan berpakaian rapi.
Musyrifah membuka halaqoh tahfizh dan berdoa, apabila musyrifah belum datang maka santri tetap memulai halaqoh dan berdoa.
Santri maju kepada musyrifah dan menyetorkan hafalan baru / murojaah.
Musyrifah menyimak serta mencatat lafadz atau huruf yang tidak sesuai dengan kaidah tahsin / tajwid dan memberi garis atau bulatan pada lafadz yang salah.
Setelah selesai, musyrifah mencatat dan memberi nilai di buku mutaba’ah hafalan santri.
Ketika waktu tahfizh selesai, musyrifah memberikan beberapa nasehat atau motivasi kepada santri dan menutup halaqoh dengan berdoa.
C. STANDAR PENCAPAIAN DAN PENILAIAN TAHFIZH
1. STANDAR PENCAPAIAN ZIYADAH DAN MUTQIN
Kelas
Jumlah Ziyadah
Jumlah Mutqin
Semester 1
Semester II
Semester 1
Semester II
1
1 juz
5 juz
1 juz
5 juz
2
8.5 juz
12 juz
7.5 juz
10 juz
3
16 juz
20 juz
12.5 juz
15 juz
4
20 juz
22 juz
17.5 juz
20 juz
5
24 juz
26 juz
22.5 juz
25 juz
6
28 juz
30 juz
27.5 juz
30 juz
Takhasus
15 juz
30 juz
8 juz
15 juz
2. Standar Penilaian Raport Tahfizh dan Kenaikan Kelas
Dasar Penilaian
Nilai
Kriteria
Pencapaian Mutqin dan Ziyadah
A+
Mutqin di atas target
A
Tercapai 86-100%
B
Tercapai 66-85%
C
Tercapai 50-65%
D
Tercapai < 50%
Santri dinyatakan naik kelas jika salah satu target mutqin atau ziyadah mencapai ≥ 50% dari target yang ditentukan pada kelas tersebut.
3. Standar Kelulusan Tahfizh
ZIYADAH
MUROJAAH MUTQIN
NILAI
Khatam menghafal 30 juz
25-30 juz sekali majlis
Mumtaz
20-24 juz sekali majlis
Jayyid Jiddan
10-19 juz sekali majlis
Jayyid
1-9 juz sekali majlis
Maqbul
4. Tata Tertib Ujian Tahfizh
Niat lillahi ta’ala
Ujian tahfizh diadakan setiap santri yang telah mencapai 5 juz, dan kelipatannya dengan sekali duduk di depan penguji
Membawa satu mushaf al-Qur’an dan diserahkan kepada penguji
Menghormati penguji
Tidak melirik atau melihat mushaf
Berpakaian resmi dan mengenakan kaos kaki
Berwudhu sebelum menghadap ke penguji
Mempersiapkan ujian dengan sebaik-baiknya
Maju sesuai dengan hari dan tanggal yang sudah ditentukan
5. Perangkat Pembelajaran Tahfizh
Mushaf Rasm Usmani
Jurnal tahfizh (buku mutaba’ah tahfizh)
Presensi kehadiran santri dan asatidz
Form laporan perkembangan santri
Buku panduan tahfizh
6. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan oleh Musyrifah Tahfizh
Dianjurkan untuk datang tepat waktu sesuai jam setoran dan apabila berhalangan hadir diharapkan melapor kepada mas’ul tahfizh serta mencari pengganti untuk menyimak santri halaqohnya
Berpakaian rapi, sopan dan menutup aurat
Dilarang membawa hp ketika jam setoran karena akan mengganggu santri
Mengisi absen Musyrifah dan santri halaqohnya pada lembaran yang telah disediakan dengan jujur dan tertib
Dianjurkan untuk mendengarkan bacaan santri dengan mushaf, sekalipun dia seorang hafizh dengan tujuan berkumpulnya pahala membaca dan mendengarkan
Mendahulukan santri yang sudah siap setoran
Membetulkan kesalahan santri, baik kesalahan tajwid ataupun salah bacaan yang lain
Tidak termasuk kesalahan, apabila santri dapat memperbaiki kesalahannya sendiri
Memberikan waktu yang cukup bagi santri untuk memperbaiki kesalahannya sendiri, tidak tergesa-gesa untuk dibetulkan
Santri tidak diperbolehkan pindah ke juz berikutnya jika juz tersebut belum lancar
Alangkah baiknya musyrifah memberikan contoh bacaan yang akan dihafalkan santri
Tidak meremehkan santri yang setoran dengan tidak mendengarkan / tidak memperhatikan bacaannya
Bersikap tegas tapi tidak berarti garang dan tidak memanjakannya
Memberikan target yang harus dihafalkan santri dan yang harus di murojaah di hari berikutnya
Mengarahkan santri dan membantu terselesaikannya target tahfizh
Menjaga akhlak seorang mu’allim
Memberikan tasyji’ (motivasi) dan nasehat kepada santri halaqohnya minimal 1 minggu sekali sekaligus evaluasi tahfizh santri, serta membantu menyelesaikan problematika santri dalam menghafal Al-Qur’an
Melaporkan pelanggaran, keluhan atau permasalahan santri yang berkenaan dengan tahfizh kepada mas’ul tahfizh
Mencatat dan menilai dengan rapi apa yang disetorkan santri di buku mutaba’ah tahfizh
Merekap pendapatan ziyadah dan murojaah santri halaqohnya setiap akhir bulan dan mengumpulkan mutaba’ah untuk dikoreksi dan dievaluasi oleh mas’ul tahfizh
Mengikuti tasmi’ dan rapat rutin setiap hari Jum’at ba’da Ashar
Mengikuti program one day one juz tilawah Al-Qur’an
Rumah SETIA
Pondok Pesantren Rumah SETIA adalah Lembaga Pendidikan Swasta yang memiliki sistem pendidikan integral dan terpadu.
Diasuh oleh tenaga pendidik yang memiliki dedikasi dan komitmen tinggi terhadap pendidikan Islam.